Fisika bumi dan sistem kompleks. yap, dari namanya sudah terlihat bukan apa yang akan kita pelajari jika kita mengikuti kuliah ini?
sebelum panjang lebar saya bahas tentang perkuliahan ini, tentu akan lebih baik jika kita mengenal dosennya terlebih dahulu, yaitu bapak Lilik Hendrajaya. Beliau merupakan salah satu dosen senior di jurusan fisika, bahkan di ITB. bagi saya secara personal, pak Lilik merupakan orang yang sangat menginspirasi dan menjadi tauladan bagi saya. Beliau adalah mantan rektor ITB yang menjabat mulai 7 Maret 1997 hingga 10 November 2001 dengan segudang prestasi (seriously, kalau kalian ingin tahu, cukup buka google dan masukkan keyword "Lilik Hendrajaya"). Di setiap kuliah yang diberikan beliau selalu memberikan nasihat serta berbagai 'tips and tricks' sebagai mahasiswa fisika secara khusus, dan manusia yang baik secara umum. nasihat-nasihat tersebut beliau sampaikan berupa cerita-cerita inspiratif yang pernah ia alami dahulu hingga beliau berhasil meraih puncak kesuksesan kini. mungkin kalian berpikir, sudah menjadi kebiasaan dosen untuk menceritakan kisah hidupnya (kebiasaan orang lanjut usia), tetapi sebagai gambaran, kalau kalian pernah melihat motivasi pak Mario Teguh, yah, bagi saya pak Lilik memberikan kuliah seperti golden ways pak Mario, hanya saja di papan tulis yang kita lihat adalah berbagai persamaan dan diagram yang kadang "menghancurkan" semangat mahasiswa untuk belajar (maksud saya, yah, materinya susah).
oke, sekarang kita kembali membahas mata kuliah fisika bumi dan sistem kompleks. secara umum kuliah ini mempelajari tentang konsep-konsep fisika pada bumi sebagai "maincourse" dan sistem kompleks, saya rasa, sebagai selingan. menurut pak Lilik, fisika bumi dan sistem kompleks merupakan dua ilmu yang berbeda tetapi subhimpunannya berpotongan pada hal hal tertentu dimana kedua konsep fisika bumi dan sistem kompleks sama -sama dibutuhkan.
pada fase awal perkuliahan, kuliah berfokus pada penanaman pola pikir fisika dalam mengamati fenomena alam dan melakukan problem solving. salah satu hal menarik yang saya temui di awal perkuliahan adalah ketika pak Lilik mendemonstrasikan ke mahasiswa tentang pendulum yang dapat menyatakan apa yang ada di pikiran penggunanya. seperti bermain sulap, memang, tapi entah bagaimana pak Lilik dapat menghubungkan fenomena ini dengan menyatakan efek pikiran manusia ke dalam deret Taylor (jujur saya pun masih bingung).
selanjutnya ditambahkan sedikit demi sedikit konsep fisika bumi seperti penjelasan tentang penyebab bentuk-bentuk permukaan bumi, lingkaran mohr (memprediksi pecahnya suatu material), metode-metode eksplorasi, dan masih banyak lagi. pembahasan tentang kebumian ini menjadi tema dari kurang lebih tiga per empat bagian dari seluruh materi perkuliahan. lalu pada bagian akhir semester perkuliahan cenderung bertema pertambangan dan perminyakan. mulai dari metode penambangan minyak dan mineral hingga cara mengolahnya.
untuk materi sistem kompleks memang tidak terlalu dominan dalam perkuliahan ini, tetapi diberikan pembahasan yang cukup substansial, yaitu tentang pemodelan matematika atas suatu fenomena. sebagai contoh adalah bagaimana kesuksesan dipengaruhi oleh parameter-parameter tertentu lalu dibuat model matematikanya dalam persamaan diferensial.
sistem penilaian yang diberlakukan oleh pak Lilik cukup sederhana, yaitu apabila mahasiswa tidak pernah absen serta mengerjakan seluruh tugas dan ujian, maka dipastikan mahasiswa tersebut akan mendapat nilai minimal B. hal ini, menurut pak Lilik, diberlakukan agar mahasiswa tidak ada ketakutan untuk tidak lulus jika mengambil mata kuliah ini. lalu jika ingin mendapatkan nilai AB atau A, maka mahasiswa harus menjawab benar soal ujian. nilai B jika benar 1 soal, AB jika benar 2 soal, dan A jika berhasil menyelesaikan seluruh soal dengan benar.
semoga tulisan ini bermanfaat, selamat menjalani kuliah. :)
FISIKA?!
BE EXCELENT!!
0 komentar:
Post a Comment