Tuesday, May 29, 2018

FI2203 (Metode Pengukuran dan Pengolahan Data) Bapak Mikrajuddin Abdullah


FI2203 (Metode Pengukuran dan Pengolahan Data) merupakan mata kuliah wajib di fisika pada semester 4. Saya akan menceritakan pengalaman diajar oleh Bapak Mikrajuddin Abdullah dari sudut pandang saya. Diawal pertemuan dengan beliau, beliau memberikan suatu sudut pandang berbeda yaitu kita kuliah tak perlu membahas bahasan pada buku referensi (yaitu Alan S. Moris). Beliau bilang, kalian semua orang pintar dan sangat mudah untuk memahami buku tersebut, hal tersebut yang sering bapak ungkapkan di dalam kelas. Kata bapak, kalian butuh membahas tentang persoalan-persoalan yang ada saat ini, karena pada buku itu membahas persoalan-persoalan yaa sekitar tahun 90-an.
Bapak memiliki cara mengajar yang beda sendiri, mungkin bisa dibilang “freestyle”. Bagiku hal ini menarik, karena bapak selalu membuka wawasan. Beliau selalu menekankan bahwa wawasan tidak sebatas buku saja, melainkan beliau menjelaskan berbagai pengalaman yang menarik. Tugas-tugas yang beliau berikan juga sangat membuka wawasan dan langsung dari persoalan yang “real” . Contohnya seperti, membuktikan bahwa rumah dibawah sutet aman atau tidakkah ? . Bagaimana cara mengukur kecepatan aliran sungai cikapundung ? . Bagaimana mengecek daging yang “tiren” atau bukan ?. Bagaimana mengukur kecepatan aliran air di dalam suatu pipa ?. Lalu yang selalu bapak tekankan ialah gunakan cara-cara yang tidak umum dan tidak standar namun gunakan konsep fisika dasar saja, karena itu sudah cukup kata beliau.
Untuk perihal materi, bapak tidak terlalu menekankan per tiap bab. Melainkan bapak menjelaskan yang sekiranya perlu saja. Yang sering bapak jelaskan ialah tentang pengukuran. Melakukan prosedur pengukuran supaya sesuai dengan nilai sebenarnya, ketepatan, keselamatan, paham suatu alat ukur dan paham apa yang akan dilakukan dalam pengukuran. Bapak juga merupakan dosen yang produktif dalam memposting jurnal-jurnal internasional. Bapak berpesan kepada kita bahwa Indonesia terbatas dalam segi peralatan untuk riset-riset untuk itu menurut bapak, riset bukan persoalan uang tapi persoalan mau tidaknya kita. Menurut beliau, pengalaman lebih sulit didapatkan dibandingkan ilmu yang ada pada buku.
Saran saya jikalau anda mengambil matkul yang diajar oleh beliau maka hadirlah tiap pertemuan, karena banyak ilmu yang bisa diambil walaupun tidak terlalu terpaku pada buku. Lalu kerjakan semua tugas yang bapak beri seaneh apapun tugasnya. Lalu rajin-rajinlah bertanya, karena bapak selalu terbuka untuk diskusi dan membuka sesi pertanyaan ditiap pertemuannya. Penilaian dari bapak mungkin terlalu abstrak dan “ajaib” namun saya yakin itu merupakan standar terbaik yang bapak beri. Tugas RBL juga lakukan dengan maksimal, karena pesan dari kating-kating bahwa titik berat penilaian bapak pada RBL. Selain itu untuk menunjang pemahaman konsep dan supaya ada bekal untuk mengerjakan soal UTS dan UAS maka lakukanlah diskusi dengan mahasiswa yang diajar di kelas lain. Di akhir penilaian, bilamana semua dilakukan dengan baik, maksimal, dan senang hati maka ada “keajaiban nilai”. Maaf dari penulis bilamana terdapat banyak salah dalam penyampaian. Dan intinya, untuk matkul ini lakukanlah dengan maksimal dan dengan sepenuh hati !


Share:

0 komentar:

Post a Comment