Peringatan : “review” ini bukanlah sebuah review, tetapi
intisarinya berupa review. Anda telah diperingatkan.
2017...
Hari itu, aku sedang pusing. Sistem pengambilan SKS yang
tidak dirasakan di TPB merupakan hal yang baru bagiku, sehingga butuh daya
pikir ekstra untuk memahaminya. Selain matkul fisika, mahasiswa jurusan fisika
diharuskan mengambil matkul-matkul seperti Agama, Pancasila dan
Kewarganegaraan, matkul manajemen, dan matkul
lingkungan. Dari beberapa saran kating, sebagian menyarankan mengambil matkul-matkul
itu saat awal semester di jurusan agar bisa fokus pada bidang fisika pada
semester-semester selanjutnya. Sebagian yang lain menyarankan untuk mengambil
matkul-matkul itu secara merata di tiap semester agar beban kuliah tiap
semester dapat dikurangi. Memang sekilas matkul-matkul ini terlihat lebih
ringan jika dibandingkan dengan matkul-matkul fisika.
Entah mengapa saat itu aku memutuskan memilih untuk
mengambil semua matkul itu di semester 3 selain matkul manajemen. Matkul
lingkungan yang berhasil membuatku penasaran adalah Lingkungan dan Sumberdaya
Alam (LSDA). Dari judul dan sinopsis yang tersedia (buka http://lp4.itb.ac.id/naskah-kurikulum-baru-itb/),
matkul yang berasal dari SAPPK jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini
berhasil menggugah semangatku mempelajari perencanaan wilayah. Sejak kecil
memang aku cukup tetarik dengan hal ini, hanya saja minat ini kurang
tereksploitasi saat masa sekolah.
“Wah, ini kesempatan,” pikirku.
Kode ruang kelasnya yang tidak umum membuatku harus
bertanya kepada teman-teman yang berbeda jurusan akan keberadaannya. Gedungnya sendiri berada
di sebelah Lapangan Cinta. Suasana yang terdapat di sana seakan-akan membuat
kita menyadari bahwa dunia kampus itu luas dan masih banyak yang perlu
diketahui. Atmosfer ruang kuliah maupun mahasiswa-mahasiswa yang lulu lalang terasa
sangat berbeda.
“Ohh..., seperti ini rasanya berada di fakultas lain.”
Jadwal kuliah matkul ini tepat setelah Salat Jumat, yaitu
mulai jam 13.00. Saat memasuki kelas, kulihat wajah-wajah asing yang belum
pernah kulihat sebelumnya. Awkward, jelas. Beruntung ada teman satu unit
denganku, sehingga suasana dapat sedikit mencair. Karena ruang kelas cukup
sempit, kami mahasiswa pun duduk cukup berdesak-desakan. Kelas didominasi mahasiswa
dari PWK dengan sebagian kecil dari SBM dan satu-satunya mahasiswa Fisika di
kelas (sebenarnya ada mahasiswa Fisika lain yang mengambil LSDA, tetapi di
kelas sebelah). Kemudian datanglah kedua dosen. Pak Arief berdiri di depan
kelas sementara Pak Hadi duduk di tempat duduk mahasiswa.
Entah bagaimana mukamadimah yang terjadi, yang pasti pada
pertemuan pertama tersebut, Pak Arief menampilkan slide yang berisi sebuah
foto.foto tersebut terlihat cukup lawas. Terlihat darinya tumpukan sampah yang
menggunung di dekat suatu simpang tiga. Kemudian Pak Arief menanyakan pendapat
mahasiswa di ujung kiri depan mengenai foto tersebut. Setelah mahasiswa
tersebut mengutarakan pendapatnya, pertanyaan yang sama diberikan kepada
mahasiswa di samping kanannya. Walau duduk di baris terdepan, kupikir aku yang
ada di bagian kanan tidak akan mendapatkan pertanyaan dari beliau. SALAH!
Bahkan satu baris dijejali pertanyaan yang sama persis!
“ok, ini sudah satu baris. Seharusnya sekarang kita
lanjut membahas yang lain”, gumamku dalam hati....
SALAH! Pertanyaan berlanjut ditanyakan ke baris
belakangku, lalu belakangnya,
lalu belakangnya,
lalu belakangnya,
lalu....,
...
..
.
sampai seluruh mahasiswa di kelas mendapat pertanyaan
yang sama. Who would have thought???!!!
.......
Sebelum kelas berakhir, Pak Arief memberikan tugas yang
dikerjakan secara berkelompok untuk dipresentasikan di kelas. Setiap kelompok
mendapatkan satu topik. Topik-topik yang dibahas adalah sebagai berikut.
Tugas
1
- · Mengapa perlu mempelajari LSDA?
- · Bagaimana keterkatan/hubungan antara PWK dengan LSDA?
- · Apa saja lingkup studi LSDA yg perlu dipelajari dalam PWK?
- · Contoh kasus-2 LSDA (lokal, regional, nasional, global).
Jadilah pertemuan-pertemuan selanjutnya diisi dengan presentasi.
Presentasi terkesan santai, walau tetap fokus. Gak fokus juga sih. Sebagian
pendengar di kelas juga ada yang tertidur. Bahkan saat sedang musim keos banyak
tugas, ada yang mengerjakan tugasnya saat presentasi dilakukan. Saat dosen
menyuruh mahasiswanya presentasi ke depan pun, terkadang kami ogah-ogahan.
Entah karena merasa kurang baik sehingga “mempersilahkan” kelompok lain untuk
maju, atau memang belum ada slide yang siap dipresentasikan (ini parah sih).
Oya, entah di pertemuan ke berapa, Pak Arief memberitahukan bahwa waktu
dimulainya kelas diubah dari yang awalnya 13.00 menjadi (*kalo gak salah sih,
agak lupa*) 13.30. Sedangkan kelas tetap berakhir pada pukul 15.30. Bonus
banget, apalagi untuk matkul 3 SKS.
Setelah presentasi selesai, seperti biasa, sesi tanya
jawab dilakukan. Pertanyaan dari mahasiswa di kelas ini memberikan suasana yang
berbeda dengan perkuliahan yang biasa ada di jurusan fisika. Terkadang dosen juga memberikan pertanyaan,
koreksi, maupun penjelasan tambahan. Nah, pada sesi ini, konon keaktifan kalian berbanding lurus dengan nilai. Setidaknya
itu yang dibicarakan mahasiswa-mahasiswa di kelas. Setelah nilaiku keluar,
kurasa mungkin hal itu memang bukan isapan jempol belaka. Selain itu, dari
pembicaraan mereka juga dapat disimpulkan bahwa matkul LSDA tergolong matkul
“santai”.
Setelah semua materi “Tugas 1” dibahas, datanglah “Tugas
2” yang juga dikerjakan secara berkelompok dengan aturan satu kelompok satu
topik. Deskripsinya sebagai berikut.
Tugas
2
- · Ekosistem (pengertian, jenis).
- · Antropocentris.
- · Biocentris.
- · Ecocentris.
- · Fungsi Lingkungan bagi manusia:
- - Menyediakan sumberdaya.
- - Menyediakan jasa lingkungan.
- - Asimilator.
- - Dll.
Setelah materi “Tugas 2” selesai, saatnya UTS. UTS-nya
sendiri dikerjakan secara individu. Hal yang cukup “ter-notice” adalah UTS dikerjakan di luar jam kelas
dengan deadline tertentu.
UTS
LSDA
·
Nama dan Foto Terbaru.
·
Memberikan pelatihan tentang SDAL.
·
Substansi (pilih 2): fungsi Lingkungan, sumberdaya air,
pengelolaan SDA, ekosistem, masalah lingkungan, etika lingkungan, lain-2.
·
Bagaimana keterkaitannya dengan PWK, bagaimana di
Indonesia/Jawa Barat.
·
Maksimum 20 slide.
·
Teknik Presentasi:
-
5-8 baris per slide.
-
Illustrasi : grafik, foto/gambar, film.
-
Ukuran huruf.
Funfact: aku sampai iseng cari informasi ke pejabat terkait. Ini orang kalo
lagi iseng emang niatnya kebangetan (sayangnya belajar enggak L)
Setelah UTS, kelas kembali ke rutinitasnya. Tugas
dikerjakan per individu dengan memilih salah satu dari topik berikut.
Bikin ppt
ttg
- · Analisis dampak lingkungan
- · Analisis kesesuaian lahan
- · Analisis dampak ekologis
- · Daya hubung lingkungan
- · Instrumen ekonomi dalam mengolah lingkungan
Kayaknya
catetanku yg ini gak lengkap, maafkan
Kemudian tugas presentasi terakhir yang juga dikerjakan
masing-masing memuat seluruh materi berikut.
tugas ppt
lsda Jumat besok:
- - rainwater harvesting
- - low impact development
- - green city
- - zero delta q
- - stormwater management
Terkadang di beberapa pertemuan, Pak Arief sendiri yang
menjelaskan di depan kelas. Pernah pula Pak Arief tidak dapat datang sehingga
Pak Hadi yang memberikan materi. Pak Hadi sendiri “kasarannya” dapat disebut
seorang “ahli air” (maaf Pak, saya tidak menemukan kata yang tepat), sehingga
materi LSDA yang dijelaskan juga berkaitan tentang air. Penjelasan Pak Hadi
cenderung terasa lebih teknis dibanding materi dari Pak Arief. Walaupun begitu,
kedua dosen berhasil memaparkan wawasan yang diperlukan bagi mahasiswanya yang
akan berkecimpung di dunia tata kota.
And then, the last one...
UAS!!!
UAS dilaksanakan di lantai paling lantai atas gedung yang
sama. Terlihat mahasiswa-mahasiswa kelas LSDA sebelah di ruang ujian yang luas.
Soal ujian yang berbeda dengan kelas sebelah membuat tempat duduk diatur
sedemikian rupa sehingga soal ujian mudah dibagikan. Kelas mereka open book (bahkan open laptop), sedangkan kelas kami tidak (sebenarnya lupa sih kita close book atau enggak. Bahkan aku tanya temen-temen kelas tentang itu jawabannya beda-beda. Cuma, ada satu temen yang yakin kalo kita juga open laptop).
Terlihat sekilas referensi-referensi yang mereka siapkan. Sepertinya
materi yang mereka dapatkan di kelas dan yang diujiankan di ruangan tersebut lebih
teknis daripada materi kami. Kisi-kisi yang diberikan di kelas kami adalah
sebagai berikut.
kisi2 UAS 2017.
1.
Mahasiswa
ITB perlu mempelajari Lingkungan. Keterkaitan LSDA dengan perencanaan
wilayah/kota.
2. Fungsi lingkungan a.l menyediakan
a) sumberdaya dan b) jasa lingkungan.
3. Salah satu sifat dari sumberdaya
adalah bersifat dinamis. Implikasinya bagi perencanaan wilayah dan kota.
4. Indonesia mempunyai
keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Fungsi keanekaragaman hayati bagi
pengembangan wilayah/kota.
5. Perusakan ekosistem dan kepunahan
habitat di Indonesia dengan laju yang sangat tinggi. Faktor-2 pengembangan
wilayah dan kota yang mempengaruhi terjadinya hal tersebut, akibatnya,
dan upaya-2 yang dapat dilakukan untuk mengendalikannya.
6. Kerusakan lingkungan a.l karena
manusia tidak menerapkan prinsip-2 etika terhadap lingkungan. Cara pandang
manusia terhadap lingkungan dari kelompok konvensional dan kelompok green.
7. Beberapa negara mengalami
resource curse. Indonesia (akan, tidak akan, sudah) mengalami hal tersebut.
8. Berbagai permasalahan lingkungan
sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk dan pembangunan dijumpai di berbagai
negara. Perbedaan dampak lingkungan dari pertumbuhan penduduk di negara maju
industri dengan negara sedang berkembang.
9. Prinsip-2 pembangunan
berkelanjutan. Bagaimana diterapkan dalam perencanaan wilayah dan kota.
10. Permasalahan lingkungan skala
kota, wilayah, dan nasional. Kerkaitan PWK dengan permasalahan lingkungan tsb.
11. Perubahan iklim dan dampaknya.
Pengembangan wilayah dan kota akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perubahan
iklim. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut.
12. Kasus Rancaekek.
13. Amdal, manfaat, cara
melakukan/tahapannya.
14. Instrumen ekonomi dalam
pengelolaan lingkungan.
15. Keterkaitan sumberdaya air dengan
kondisi wilayah/kota. Sumberdaya air mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
perencanaan wilayah/kota
Kesimpulannya, jika kalian ingin mempelajari hal-hal di
atas, pilih matkul LSDA. Jika kalian ingin matkul yang tidak terlalu berat dalam
materi maupun usaha mendapatkan nilai, mungkin kelas Pak Arief dan Pak Hadi ini
bisa dijadikan opsi. Jika kalian ingin mendapatkan banyak ilmu baru, mungkin
kelas ini kurang tepat. Coba kelas LSDA sebelah atau matkul lainnya.
Trims
Dari seorang biasa yang bahkan gaya penulisannya di review ini
tidak konsisten
Abas Syahbana
0 komentar:
Post a Comment